Stres adalah sesuatu yang tak terhindarkan dalam kehidupan kita, terutama di dunia profesional yang penuh tekanan. Namun, tahukah rekan-rekan profesional bahwa stres bisa menjadi senjata makan tuan, merusak kesehatan fisik dan mental kita? Ini bukanlah sekadar omong kosong. Stres yang kronis atau tidak terkendali dapat menghancurkan produktivitas kita , meningkatkan ketidakhadiran, dan bahkan meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa mengatasi ini? Ada satu jawaban yang menarik: Neurosains atau keilmuan saraf serta otak . Melalui pe maham an bagaimana otak kita merespons stres, maka kita bisa mengendalikannya dengan lebih efektif. Ketika rekan-rekan profesional merasakan stress fisik dan psikologis , otak akan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Ini adalah persiapan tubuh kita untuk menghadapi ancaman. Ini adalah rekasi berantai yang dimulai teraktifkannya bagian otak, yaitu amidgala. Organ ini berfungsi menga
Agus Syarifudin
Kemajuan teknologi dan internet
telah mengubah aktivitas dan kegiatan manusia secara drastis. Komunikasi langsung kini berubah menjadi
digital. Kemajuan ini telah banyak
membantu aktivitas manusia dengan berbagai kemudahan yang diciptakan. Namun teknologi dan internet memiliki dampak
negatif yang tidak dapat dielakkan. Khususnya penggunaan gadget pada anak dan
remaja perlu diwaspadai oleh orang tua serta guru. Anak dan remaja memiliki self-regulation yang
belum matang sehingga rentan terhadap penyalahgunaan gadget yang dapat
berakibat kecanduan dan gangguan psikologis.
Gadget memiliki dampak negatif
yang perlu diwasapadai. Aplikasi sosial
media di gadget terbukti telah merubah pola hubungan manusia. Kontak sosial langsung tergantikan dengan
like, chat, tampilan visual dan audio di gadget. Hal ini ternyata berdampak
negatif terhadap meningkatnya kecemasan, perasaan sedih dan kesepian. Sementara
itu game telah menggantikan permainan tradisional dan olah raga fisik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa game
dengan materi kekerasan dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku
pemainnya. Bahkan setelah game dimatikan
perasaan bosan dan perilaku agresif tetap bertahan. Kecemasan pemain game bermateri kekerasan
lebih tinggi dibandingkan yang tidak memainkannya. Oleh karena itu penggunaan gadget yang tidak
terkendali akan mengakibatkan gangguan berpikir, emosional, dan perilaku.
Oleh karena itu, orang tua dan
guru perlu mengawasi dan mendampingi buah hati serta peserta didik dalam
penggunaan gadget. Perlu strategi dalam
mengarahkan anak dan siswa dalam penggunaan gadget yang positif agar diterima
dengan baik oleh mereka.
Komentar
Posting Komentar