Stres adalah sesuatu yang tak terhindarkan dalam kehidupan kita, terutama di dunia profesional yang penuh tekanan. Namun, tahukah rekan-rekan profesional bahwa stres bisa menjadi senjata makan tuan, merusak kesehatan fisik dan mental kita? Ini bukanlah sekadar omong kosong. Stres yang kronis atau tidak terkendali dapat menghancurkan produktivitas kita , meningkatkan ketidakhadiran, dan bahkan meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa mengatasi ini? Ada satu jawaban yang menarik: Neurosains atau keilmuan saraf serta otak . Melalui pe maham an bagaimana otak kita merespons stres, maka kita bisa mengendalikannya dengan lebih efektif. Ketika rekan-rekan profesional merasakan stress fisik dan psikologis , otak akan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Ini adalah persiapan tubuh kita untuk menghadapi ancaman. Ini adalah rekasi berantai yang dimulai teraktifkannya bagian otak, yaitu amidgala. Organ ini berfungsi menga
Agus Syarifudin
Penelitian tentang nutrisi menemukan bahwa vitamin dapat digunakan sebagai treatment pendamping bagi penderita depresi. Salah satu vitamin yang memiliki efek positif terhadap penanganan gejala depresi adalah Vitamin B. Vitamin B dibutuhkan untuk memfungsikan silkus metilasi, produksi monoamine oxidase, pembentukan DNA, dan memperbaiki serta mempertahankan fosfolipid.
Dalam ilmu kimia, metilasi menunjukkan penambahan (adisi) suatu gugus metil pada suatu substrat, atau penggantian (substitusi) suatu atom (atau gugus) oleh gugus metil. Metilasi adalah bentuk dari alkilasi, dengan suatu gugus metil, dan bukan rantai karbon panjang, menggantikan sebuah atom hidrogen. Dalam tubuh mahluk hidup, metilasi dicapai oleh enzim; metilasi dapat memodifikasi logam berat, mengatur ekspresi gen, pemrosesan RNA dan fungsi protein. Monoamine Oxidase, suatu enzim yang bertanggung jawab memetabolisme neurotransmiter seperti serotonin, dopamin, epinefrin dan norepinefrin (NE). Oleh karena itu Vitamin B penting dalam penanganan depresi karena terkait dengan metabolisme dan proses produksi neurotransmitter seperti serotonin, dopamine, epinefrin, dan norepinefrin yang berkaitan dengan mood.
Kekurangan vitamin B dapat mempengaruhi fungsi memori, gangguan kognitif atau berpikir, dan demensia. Gangguan memori dapat terjadi karena kekurangan thiamine (Vitamin B). Pemberian suplemen thiamine selama 6-8 minggu dapat megurangi rasa lelah (fatigue), memperbaiki pola tidur, dan menurunkan gejala depresi. Pemberian Vitamin B6 (pyridoxine, pyridoxal and pyridoxamine) dapat terkait dengan regulasi dari fungsi mental dan suasana hati (mood). Hal tersebut mempengaruhi neurotransmiter dengan mengendalikan depresi, persepsi rasa sakit, dan kecemasan. Di sisi lain, rendahnya kadar Vitamin B12 akan meningkatkan resiko penurunan fungsi berpikir, demensia, Alzheimer dan berhubungan penyusutan otak.
Secara khusus Vitamin B1, B3, B9, B12 adalah penting untuk fungsi saraf dan kekurangan vitamin tersebut maka akan berhubungan dengan depresi. Oleh karena itu pemberian nutrisi Vitamin B penting dalam memperbaiki masalah depresi.
Pemberian vitamin ini dilakukan secara intravenous atau melalui infus. Nutrisi yang penting bagi tubuh dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Pemberian nutrisi atau vitamin melalui pembuluh darah lebih efektif dibandingkan dengan pemberian secara oral atau diminum. Tingkat penyerapan nutrisi atau vitamin lebih baik. Di sisi lain, efektivitas pemberian secara intravenous menjadi lebih baik karena langsung diserap oeh organ atau jaringan melalui pembuluh darah. Hal ini tidak melewati sistem pencernaan sebagaimana jika dilakukan dengan oral atau diminum.
Salah satu klinik yang menangani depresi di Jakarta dan menggunakan terapi Vitamin B adalaj Klinik Biosel Belmont. Pelayanan terapi nutrien secara intravenous untuk permasalahan depresi. Pemberian terapi ini dilakukan dalam pengawasasan dokter. Perbaikan kondisi dengan pemberian terapi nutrisi atau vitamin ini akan diawasi oleh dokter. Pemberian terapi ini juga hanya pada waktu yang relatif singkat sehingga tidak menjadi ketergantungan terhadap treatment yang dilakukan.
Komentar
Posting Komentar