Langsung ke konten utama

Featured post

Stop Bilang Stres Itu Penyakit Mental! Otak Primitif Anda Cuma Panik!

Ilustrasi stres (Pexel.com) Agus Syarifudin Partadiredja Tanuarga Pernah merasa jantung berdebar kencang, tangan dingin, atau napas tersengal-sengal padahal Rekan PSAK cuma dikejar deadline atau berhadapan dengan atasan yang lagi bad mood ? Selamat, Rekan PSAK baru saja merasakan respons fight-or-flight klasik. Tapi jangan langsung cap diri Rekan PSAK punya masalah kecemasan atau "penyakit mental" lainnya. Seringkali, ini bukan tentang kesehatan mental yang rapuh, melainkan karena otak primitif Rekan PSAK sedang dalam mode siaga. Kita sering menganggap stres sebagai momok modern yang identik dengan gaya hidup serba cepat. Tapi sebenarnya, respons stres adalah fitur bawaan yang sudah ada sejak nenek moyang kita harus berhadapan dengan predator ganas di sabana. Ini bukan kelemahan, melainkan sebuah mekanisme bertahan hidup yang luar biasa canggih. Otak Primitif: Alarm Anti-Punah Rekan PSAK Di dalam kepala kita, ada dua bagian otak yang punya peran sangat besar dalam u...

TRANSCRANIAL LLLT


Telah diketahui bahwa gangguan depresi terjadi karena adanya permasalahan pada tingkat seluler.  Metabolisme di tingkat seluler, khususnya mitokondria mengalami disfungsi sehingga terjadi produksi yang menggangu metabolisme sel saraf.  Hal ini dikarenakan adanya inflamasi atau pembengkakan pada jaringan saraf.  Proses inflamasi ini menghasilkan protein yang memberikan sinyal kepada sistem kekebalan tubuh.  Proses yang terjadi pada tingkatan seluler ini mempengaruhi kerja pada tingkatan jaringan dan organ. 

Oleh karena itu permasalahan depresi harus ditangani dengan intervensi yang mampu menjangkau tingkat seluler.  Bagaimana mekanisme metabolisme di tingkat sel diperbaiki sehingga akan berdampak positif di tingkatan jaringan dan organ.  Bahkan pada tingkatan yang komplek, perbaikan di tingkat seluler ini diharapkan dapat memperbaiki sistem kerja organ dan tubuh secara keseluruhan.
Salah satu intervensi depresi adalah dengan menggunakan laser dengan intensitas rendah (low laser light therapy / LLT).  Terapi ini prinsipnya adalah menggunakan cahaya untuk memperbaiki metabolisme tubuh.  Sudah kita ketahui bahwa cahaya matahari memiliki dampak positif pada tubuh bahkan tingkatan sel.  Hal inilah yang dijadikan dasar bagaimana radiasi cahaya digunakan untuk memperbaiki jaringan ataupun organ yang memiliki masalah. Prinsip iniliah yang disebut dengan 

Photobiomodulation. 
Pemberian cahaya dalam bentuk photobiomodulation adalah kunci perubahan fisiologi. Hal ini terjadi dengan meningkatkan sekresi atau pengeluaran protein (sitokines) yang bersifat anti inflamasi.  Pemberian paparan cahaya tersebut juga menurunkan kadar sekresi protein yang memperburuk inflamasi.  Hal tersebut juga menurunkan tingkatan apoptosis. 

Pada tingkatan jaringan, aliran darah menjadi meningkat.  Aliran darah menjadi lancar, yang pada akhirnya memperbaiki metabolisme di tingkat jaringan.  Di sisi lain, pemberian cahaya akan menurunkan pengeluaran cairan limfatik. Kedua hal ini akan meningkatkan proses metabolisme di jaringan yang menekan pembentukan oedema (pembengkakan karena carian limfatik).  Oedema disebut juga sembab, yaitu meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan). Oedema dapat bersifat setempat (lokal) dan umum (general).Pada akhirnya proses penyembuhan terjadi melalui proses angiogenesis, migrasi sel, dan pembentukan kolagen.  Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru dalam tubuh manusia, dan merupakan proses alamiah yang berperan penting dalam penyembuhan luka dan reproduksi.

Penelitian yang dilakukan oleh Schiffer dan kawan-kawan (2009) menunjukkan pemberian sinar laser memperbaiki pasien dengan depresi berat serta kecemasan.  Pemberian LLT pada 10 pasein selama 4 menit setelah dua minggu menurunkan skala depresi sebanyak 10 poin (23,9 menjadi 13,2).  Meskipun pemberian LLT setelah 4 minggu, simptomp depresi tersebut mulai menghilang. 

Gangguan atau masalah kesehatan yang dapat menerima treatment photobiomodulation atau LLLT.  Untuk gangguan psikiatrik antara lain adalah depresi berat, gagasan untuk bunuh diri, kecemasan akut, kecanduan, post traumatic stress disorder, dan insomnia.  Photobiomodulation adalah salah satu alternatif untuk permasalahan gangguan di otak.  Sampai saat ini belum ditemukan obat yang benar-benar efektif dalam menangani masalah traumatic brain injury dan anti depressan.  Penggunaan obat terbukti memberikan efek samping bagi pengguna. 

DAFTAR PUSTAKA
Hamblin, M.R. (2016). Photobiomodulation for the brain: has the light dawned? Biochemical Society, Desember 2016; 24-28.

Schiffer, F., Johnston, A.L., Ravichandran, C., Polcari, A., Teicher, M.H., Webb, R.H., & Hamblin, M.R. Psychological benefits 2 and 4 weeks after a single treatment with near infrared light to the forehead: a pilot study of 10 patients with major depression and anxiety. Behav Brain Funct, 5, 46 (2009).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Tanda Kamu Mengalami Stres Berkepanjangan Tapi Tidak Sadar: Waspadai Bahayanya bagi Otak, Emosi, dan Iman

Ilustrasi stres yang tidak disadari Banyak dari kita berpikir stres hanya terjadi saat menghadapi masalah besar. Padahal, stres juga bisa datang diam-diam—menumpuk perlahan dalam rutinitas, tanpa kita sadari. Inilah yang disebut sebagai stres kronis tersembunyi . Ia bisa berdampak pada kesehatan fisik, mental, bahkan spiritual kita, bila tidak ditangani dengan tepat. Stres kronis terjadi ketika tubuh dan pikiran terus-menerus dalam kondisi "siaga". Dalam jangka panjang, hal ini bisa mengganggu fungsi otak, merusak sistem saraf, dan melemahkan daya tahan tubuh. Yang lebih serius, stres juga bisa menjauhkan kita dari rasa tenang dan keikhlasan dalam beribadah. Berikut adalah 5 tanda kamu mungkin sedang mengalami stres berkepanjangan tanpa disadari : 1. Merasa Lelah Meski Sudah Tidur Cukup Tidur 7–8 jam semalam, tapi tetap merasa lelah saat bangun? Ini bisa jadi pertanda tubuhmu tidak benar-benar istirahat. Stres membuat kualitas tidur menurun, meski durasinya cukup. Aki...

Kenali Ciri Gangguan Belajar Anak: Waspadai dan Tangani Sejak Usia Sekolah Dasar!

Saat buah hati berusia sekolah dasar, maka mereka seharusnya memiliki kemampuan belajar yang baik.   Kesiapan belajar ini dipersiapkan di usia taman kanak-kanak.   Namun demikian perkembangan otak dan mental anak untuk siap belajar adalah pada umumnya berada di usia 8 tahun ke atas.   Sobat PSAK, sebelum kita membahas kesulitan belajar atau disebut juga gangguan belajar, mari kita dalami apa itu kegiatan belajar. Dalam bahasa Inggris terminologi ini dikenal dengan learning disablity . Namun untuk diagnosa dari masalah ini pada siswa dikenakan istilah learning disorder atau gangguan belajar. Sekilas kegiatan belajar bersifat sederhana dan sepele.  Belajar adalah kegiatan perolehan informasi baru, perilaku, atau kemampuan setelah latihan, pengamatan, atau pengalaman lain.  Kegiatan ini kemudian dibuktikan dengan perubahan dalam perilaku, pengetahuan, atau fungsi otak.  Berdasarkan uraian di atas, maka prinsip dari anak belajar adalah adanya perubahan p...

Dari Otak Primitif ke Otak Kolaboratif: Mengapa Kita Terlahir untuk Bekerja Sama?

Kini saatnya untuk bekerjasama meski dalam persaiangan. Kolaborasi adalah keniscayaan untuk mencapai kemajuan Sobat PSAK, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa manusia memiliki naluri untuk bekerja sama? Jawabannya terletak pada evolusi dan sains di balik otak kita. Evolusi dan Naluri Kolaborasi Manusia adalah makhluk sosial yang berevolusi untuk hidup dan berburu dalam kelompok. Kemampuan kita untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan satu sama lain sangat penting untuk kelangsungan hidup kita. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa manusia telah bekerja sama dalam kelompok besar selama ratusan ribu tahun. Otak Kolaboratif: Rahasia di Balik Kerjasama Otak manusia memiliki beberapa fitur yang membuatnya sangat cocok untuk kolaborasi. Berikut beberapa contohnya: Mirror Neuron. Sel saraf khusus ini aktif saat kita melihat orang lain melakukan suatu tindakan, seperti tersenyum atau meniru gerakan. Mirror neuron membantu kita untuk memahami dan meniru orang lain, y...