Ilustrasi meditasi (Pexels.com) Agus Syarifudin Partadiredja Tanuarga Pernahkah Rekan PSAK merasa stres melanda, pikiran kalut, dan rasanya ingin lari dari kenyataan? Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, stres seolah jadi teman akrab yang tak terpisahkan. Namun, ada satu "senjata rahasia" yang disebut-sebut bisa mengubah otak Rekan PSAK secara fisik untuk melawan stres: mindfulness dan meditasi . Benarkah klaim ini? Atau jangan-jangan, ini hanya tren sesaat yang terlalu dibesar-besarkan? Kita sering mendengar "meditasi itu bagus untuk stres," tapi mungkin banyak dari kita yang skeptis. Bagaimana mungkin hanya dengan duduk diam dan mengatur napas bisa mengubah kerja otak? Jawabannya ada pada sains. Ilmu pengetahuan kini semakin banyak mengungkap bagaimana praktik kuno ini memiliki dampak neurologis yang nyata, bukan sekadar "mitos" yang diwariskan turun-temurun. Otak Rekan PSAK di Bawah Tekanan: Mode "Fight-or-Flight" Saat stres menyera...
Ilustrasi sholat yang dapat meredakan stres dan overthinking (Pexels.com) Agus Syarifudin Partadiredja Tanuarga Pernahkah rekan PSAK merasa lelah secara mental, bukan karena kurang tidur, melainkan karena pikiran yang tak henti-hentinya dipenuhi kecemasan, prasangka buruk, dan keraguan? Rasanya seperti otak rekan PSAK adalah browser yang membuka terlalu banyak tab, dan sekarang ia hang . Sebagai seorang neuropsikolog yang telah mendampingi banyak orang selama lebih dari satu dekade, saya tahu persis bagaimana rasanya. Sering kali, kita mencoba menenangkan diri dengan hiburan, namun otak tetap terasa berat. Solusi yang saya temukan, yang menggabungkan panduan ilmiah dan spiritual, mungkin terdengar kontroversial: Husnuzzan, Sholat, dan Tadarus. Tiga kata kunci ini bukan sekadar ajaran agama, melainkan kunci untuk "me-reset" otak yang lelah. Husnuzzan: Melatih Otak Mengubah Pola Pikir Otak kita memiliki kecenderungan alami untuk negativity bias , yaitu lebih mudah men...