![]() |
Mengenali diri adalah awalan dari keterampilan self-awareness yang menjadi keberhasilan dari sebuah kerja tim |
Sobat PSAK, apakah pernah berpikir bahwa ada sesuatu yang
lebih dari sekadar "berkerja" di tempat kerja? Apakah Sobat PSAK pernah
merasakan tidak bisa beradaptasi dengan perubahan di tempat kerja? Apakah PSAK
pernah merasakan tidak bisa bekerja sama dengan tim kita? Jika jawabannya
"ya", maka artikel ini adalah untuk Sobat PSAK.
Mengapa Self-awareness dan Kemampuan Beradaptasi
Penting dalam Kerja Sama Tim Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kaitan antara self-awareness
dan kemampuan beradaptasi dalam kerja sama tim. Kedua hal ini sangat penting
untuk membangun tim yang efektif dan produktif. Menurut penelitian oleh Boylan dan
Turner, self-awareness dan kemampuan beradaptasi adalah dua keterampilan
yang paling penting untuk keberhasilan tim dalam lingkungan organisasi yang
dinamis. Bagaimana Otak Bekerja Otak kita memiliki beberapa bagian yang berperan dalam self-awareness
dan kemampuan beradaptasi. Bagian-bagian tersebut adalah:
Mengapa Self-awareness Penting Self-awareness adalah kemampuan untuk mengenal diri
sendiri, termasuk kekuatan, kelemahan, emosi, dan motivasi. Ini membantu Sobat
PSAK untuk membuat keputusan yang lebih baik, memimpin dengan lebih baik, dan
berkomunikasi dengan lebih efektif. Penelitian Gerbrandt tentang self-awareness
atau kesadaran diri, menunjukkan bahwa kemampuan ini membantu Sobat PSAK
dalam mengelola stres, mengembangkan karier, dan membangun hubungan yang lebih
baik dengan rekan kerja. Mengapa Kemampuan Beradaptasi Penting Kemampuan beradaptasi adalah kemampuan untuk berubah sesuai
dengan perubahan lingkungan. Ini sangat penting dalam kerja sama tim karena
perubahan sering kali terjadi, dan tim yang tidak dapat beradaptasi akan
ketinggalan. Menurut Stålsett, tim yang dapat beradaptasi akan lebih berhasil
dalam lingkungan yang dinamis. Self-awareness dan kemampuan beradaptasi adalah dua
keterampilan yang sangat penting untuk keberhasilan tim dalam lingkungan
organisasi yang dinamis. Oleh karenanya kedua hal ini, Sobat PSAK dapat membuat
keputusan yang lebih baik, memimpin dengan lebih baik, dan berkomunikasi dengan
lebih efektif. Jadi, apakah Sobat PSAK siap untuk mengubah cara bekerja dan
menjadi seorang anggota tim yang lebih efektif? Refrensi Boylan, S. A., & Turner, K. A. (2017). Developing
organizational adaptability for complex environment. Journal of
Leadership Education, 16(2), 183-198. Davidson, R. J. (2002). Anxiety and affective style: role of
prefrontal cortex and amygdala. Biological psychiatry, 51(1),
68-80. Eichenbaum, H., Otto, T., & Cohen, N. J. (1994). Two
functional components of the hippocampal memory system. Behavioral and
Brain Sciences, 17(3), 449-472. Eurich, T. (2018). What self-awareness really is (and how to
cultivate it). Harvard Business Review, 4(4), 1-9. Gerbrandt, S. (2006). Self-awareness: Its
relationship to personal effectiveness and success in the workplace.
Library and Archives Canada= Bibliothèque et Archives Canada, Ottawa. McCraty, R., & Tomasino, D. (2006). Emotional stress,
positive emotions, and psychophysiological coherence. Stress in health
and disease, 342-365. Shany-Ur, T., Lin, N., Rosen, H. J., Sollberger, M., Miller,
B. L., & Rankin, K. P. (2014). Self-awareness in neurodegenerative disease
relies on neural structures mediating reward-driven attention. Brain, 137(8),
2368-2381. Showry, M., & Manasa, K. V. L. (2014).
Self-Awareness-Key to Effective Leadership. IUP Journal of Soft Skills, 8(1). Stålsett, K., Sjøvold, E., & Olsen, T. R. (2016). From
routine to uncertainty: Leading adaptable teams within integrated
operations. Scandinavian Psychologist, 3. Wagner, U., N'diaye, K., Ethofer, T., & Vuilleumier, P.
(2011). Guilt-specific processing in the prefrontal cortex. Cerebral
cortex, 21(11), 2461-2470. Yumatov, E. A. (2022). Duality of the Nature of Emotions and
Stress: Neurochemical Aspects. Neurochemical Journal, 16(4),
429-442 |
Komentar
Posting Komentar