Waspadai
saat mengalami stres ya Sobat PSAK! Karena ini akan berdampak kepada perilaku
yang tidak normatif dan produktif. Bahkan merujuk kepada memburuknya kesehatan
mental.
Saat ini
potensi stres penduduk dunia meningkat dengan tajam. Terlebih adanya pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan usia, potensi
lock down atau PSBB, dan kerja dari rumah (Work from Home) membuat tekanan
fisik dan mental meninggi. Ini dapat
memicu stres yang berkepanjangan.
Ilustrasi stres (Foto: Pexels) |
Secara sepintas stres tampak seperti kelelahan baik fisik dan mental. Namun jika berkelanjutan dan terjadi dalam jangka waktu panjang akan menjadi stres kronis serta menganggu kejiwaan.
Apa sih
pengertian stres? Yuk, kita kenali hal ini lebih dalam sehingga Sobat PSAK
dapat mencegah ataupun punya strategi agar Sobat PSAK tidak mengalami stres berlebih.
Apa itu Pengertian Stres?
Stres adalah
respons tubuh kita terhadap tekanan. Banyak situasi atau peristiwa kehidupan
yang berbeda dapat menyebabkan stres. Ini sering dipicu berbagai hal lho!
Ini meliputi
ketika individu mengalami sesuatu yang baru, tidak terduga atau yang mengancam
rasa diri. Atau ketika individu merasa memiliki sedikit kendali atas suatu
situasi ya Sobat PSAK.
Pengertuan stres
lainnya adalah reaksi tubuh terhadap situasi berbahaya. Sifat dari situasi berbahaya
ini dapat nyata atau hanya persepsi saja.
Saat diri
merasa terancam, reaksi kimia terjadi di tubuh manusia yang memungkinkan individu
untuk bertindak dengan cara mencegah cedera atau sakit. Ini adalah mekanisme
dari stres pada tubuh.
Reaksi ini
dikenal sebagai “fight-or-flight” atau
respons stres. Selama respons ini, detak jantung akan meningkat, pernapasan
menjadi lebih cepat, otot-otot menegang, dan tekanan darah meninggi. Ketika ini
terjadi, maka tubuh sudah siap untuk bertindak. Begitulah cara cara tubuh
lindungi diri.
Terkait
pengertian stres, setiap orang menghadapinya secara berbeda. Kemampuan individu
untuk mengatasi dapat bergantung pada genetika atau sifat yang diturunkan,
peristiwa awal kehidupan, kepribadian dan keadaan sosial serta ekonomi.
Untuk Sobat
PSAK ketahui, tubuh manusia dirancang hanya mampu menangani stres dalam dosis
kecil. Namun, manusia tidak diperlengkapi menangani stres kronis jangka panjang
lho! Stres kronis akan memiliki konsekuensi buruk baik fisik maupun kesehatan
mental ya.
Setelah Sobat
PSAK mengetahui pengertian stres, yuk kita lanjut pembahasannya tentang gejala
stres!
Apa Itu Gejala Stres?
Stres dapat
memengaruhi semua aspek kehidupan lho Sobat PSAK! Ini termasuk emosi, perilaku,
kemampuan berpikir, dan kesehatan fisik. Tidak ada bagian tubuh yang kebal.
Tetapi,
karena orang menangani stres secara berbeda. Gejala stres pun dapat bervariasi.
Gejalanya itu bisa tidak jelas dan mungkin sama dengan yang disebabkan oleh
kondisi medis.
Ilustrasi gejala stres (Foto: Pexels) |
Jadi,
penting ya Sobat PSAK untuk mendiskusikannya dengan dokter atau psikolog jika
timbull gejala stres. Mungkin Sobat PSAK mengalami salah satu dari gejala stres
berikut.
Gejala stres
secara emosional meliputi:
- Menjadi
mudah gelisah, frustrasi, dan murung
- Merasa
kewalahan, seperti Anda kehilangan kendali atau perlu mengambil kendali
- Mengalami
kesulitan untuk bersantai dan menenangkan pikiran Anda
- Merasa
buruk tentang diri sendiri (harga diri yang rendah), kesepian, bahkan mungkin berujung
kepada depresi
- Menghindari
orang lain
- Cemas, takut, marah atau agresif
- Sedih, frustrasi, dan murung.
Gejala stres
secara fisik meliputi:
- Energi
rendah
- Sakit
kepala
- Sakit
perut, termasuk diare, sembelit, dan mual
- Sakit,
nyeri, dan otot tegang
- Nyeri
dada dan detak jantung yang cepat
- Insomnia
atau kesulitan tidur
- Sering
pilek dan infeksi
- Hilangnya
hasrat dan/atau kemampuan seksual
- Gugup
dan gemetar, telinga berdenging, tangan dan kaki dingin atau berkeringat
- Mulut
kering dan kesulitan menelan
- Rahang
terkatup dan gigi terkatup
Gejala stres
secara kognitif atau kemampuan berpikir meliputi:
- Kekhawatiran terus-menerus
- Pikiran berkejaran
- Mudah lupa dan disorganisasi
- Ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian
- Penilaian yang buruk
- Menjadi pesimis atau hanya melihat sisi negatifnya
- Perubahan nafsu makan. Ini dapat berupa tidak makan atau makan terlalu banyak
- Menunda-nunda dan menghindari tanggung jawab
- Peningkatan penggunaan alkohol, obat-obatan, atau rokok
- Menunjukkan perilaku yang lebih gugup, seperti menggigit kuku, gelisah, dan mondar-mandir
Jika Sobat
PSAK terus merasa kewalahan oleh stres dalam kurun waktu lebih dari 30 hari
atau satu bulan, jangan takut untuk mencari bantuan profesional.
Bantuan profesional
ini adalah dokter atau psikolog. Mereka
akan memberikan diagnosa dan saran untuk strategi penanggulangan stres. Saran
yang diberikan pun berdasarkan keilmuan yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.
Saat berkonsultasi
dengan profesional, itu tidak berarti Sobat
PSAK gagal membantu Sobat PSAK. Sangat penting untuk mendapatkan bantuan
sesegera mungkin sehingga Sobat PSAK dapat
mulai merasa lebih baik ya Sobat PSAK!
Oleh karenanya
sebelum terlambat maka ciptakan kondisi lingkungan di rumah bagi Sobat PSAK yang
minim resiko stresnya. Buatlah kondisi yang nyaman, menyenangkan, dan aman bagi
diri pribadi. Ini akan mencegah Sobat
PSAK alami stres dan merasa punya tempat untuk kembali.
Layanan Deteksi Stres Pusat Studi dan Aplikasi Keilmuan
Terkait potensi stres layanan ini bekerjasama dengan TIS Consulting, yaitu lembaga HR Consultan yang juga bergerak di bidang people empoworment, education, mental health issue, conseling dan coaching
Layanan ini
di bawah tanggungjawab Vera Safitri Ibrahim, S.Psi., M.M., Psikolog. Beliau adalah founder dari TIS
Consulting. Beliau merupakan alumni Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia
dan telah berpengalaman di bidang psikologi serta pengembangan sumber daya
manusia dengan jam terbang lebih dari 25
tahun.
Layanan yang
diberikan adalah berupa tes deteksi dini stres dan konseling. Sobat PSAK yang
merasa kewalahan dalam pengelolaan stres akan menjalani beberapa penilaian oleh
psikolog untuk konfirmasi apakah terjadi stres atau tidak. Dan jika memang
terkonfirmasi ada stres, maka akan dievaluasi sejauh mana gangguan yang dialami
dari sudut kesehatan mental. Apakah
stres ini bersifat merusak atau memang masih dapat ditolerir.
Sobat PSAK
setelah terkonfirmasi adanya stres yang beracun dan merasa kewalahan
menghadapinya, maka akan dibantu tata kelola stres oleh psikolog dari TIS
Consulting. Akan ada layanan intervensi berupa terapi berbentuk konseling. Tujuannya adalah agar Sobat PSAK memiliki
strategi menangani stres khususnya dalam tata kelola pikiran, perasaan, dan perilaku. Dan pada akhirnya Sobat PSAK mampu berkarya
kembali secara normatif dan produktif!
Untuk
informasi dan layanan deteksi dini stres Pusat Studi dan Aplikasi Keilmuan,
dapat menghubungi Sdr. Syarifudin (0813-8760-7541 /WA)
Referensi
American Psychological
Association. (21 September 2020). What’s
the difference between stress and anxiety?Knowing the difference can ensure you
get the help you need. Alvord, M. & Halfond, R. (eds.). American
Psychological Association. Diakses 25 Januari 2022 dari
https://www.apa.org/topics/stress/anxiety-difference
Bhandari, S. (ed). (19 Agustus 2021). Stress symptoms. WebMD. Diakses 25 Januari 2022 dari https://www.webmd.com/balance/stress-management/stress-symptoms-effects_of-stress-on-the-body
Mental Health Fondation. (17 September 2021). Stress. Mental Health Fondation. Diakses
25 Januari 2022 dari https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/s/stress
Syarifudin, A. (28 Januari 2022). Kenali pengertian stres pada anak dan remaja: waspadai gejala dan
pemicunya! Ilmuparenting.net. Diakses 5 Februari 2022 dari https://ilmuparenting.net/pengertian-stres-pada-anak-dan-remaja/
VandenBos, G. R., & American Psychological Association.
(2007). APA dictionary of psychology.
2nd eds. Washington, DC: American
Psychological Association
Komentar
Posting Komentar